Penyebab Pencemaran Air dan Cara Penganggulangannya

Salah satu jenis pencemaran lingkungan yang paling sering terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat adalah pencemaran air.

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang pencemaran air; pengertian pencemaran air, dampak pencemaran air, penyebab pencemaran air, dan cara penanggulangan pencemaran air.

Penyebab pencemaran air

Lingkungan perairan dapat tercemar oleh berbagai aktivitas manusia. Bahan pencemar lingkungan perairan, antara lain limbah cair dan padat hasil kegiatan industri, pupuk, dan pestisida dari kegiatan pertanian, tumpahan minyak di laut, limbah manusia (sampah), dan detergen dari kegiatan rumah tangga.

Semua bahan pencemar itu akan memengaruhi makhluk hidup di air dan kadangkadang meracuni manusia atau menginfeksi manusia dengan berbagai penyakit.

Bahan-bahan yang dapat menimbulkan pencemaran pada perairan adalah sebagai berikut!

1) Sampah (Hasil Buangan)

Penyakit, seperti tifus dan kolera yang disebabkan oleh bakteri akan menginfeksi manusia setelah masuk ke dalam usus (saluran pencernaan). Kotoran manusia yang telah terinfeksi banyak mengandung bakteri.

Jika kotoran ini masuk ke perairan bebas, penyakit akan menyebar ke ribuan orang. Hal itu disebabkan orang menggunakan air tersebut untuk berbagai keperluan bahkan untuk air minum.

Oleh karena itu, sampah (hasil buangan) harus melalui beberapa tahap pengolahan sebelum dibuang ke sungai.

Proses pengolahan ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri dan bahan kimia berbahaya sebelum dibuang ke sungai.

2) Eutrofikasi

Eutrofikasi terjadi ketika sulfat dan nitrat hasil buangan pupuk dan pestisida yang berlebih masuk ke lingkungan pertanian sehingga menyebabkan ledakan pertumbuhan tumbuhan mikroskopis (alga).

Kondisi tersebut tidak diikuti oleh pertumbuhan hewan mikroskopis pemakan alga, sehingga banyak hewan yang mati dan tenggelam ke dasar perairan. Mikroorganisme pengurai membutuhkan banyak oksigen yang terlarut di air untuk menguraikan bangkai.

Akibatnya, kandungan oksigen yang terlarut di dalam air menurun. Menurunnya oksigen yang terlarut dalam air akan mematikan ikan dan berbagai organisme karena daya dukung perairan terhadap kehidupan di air menurun.

3) Polusi Senyawa Kimia

Beberapa proses industri menghasilkan limbah berbahaya, misalnya industri penyepuhan perak menyisakan limbah tembaga dan sianida. Jika bahan kimia ini dilepaskan ke sungai, akan meracuni hewan dan tumbuhan serta manusia yang mengonsumsinya.

Pada tahun 1971, penduduk teluk Minamata, Jepang, banyak yang meninggal dunia dan 120 sakit berat karena keracunan merkuri. Hal itu terjadi karena pabrik industri telah membuang limbahnya ke teluk.

Walaupun kadar merkuri di teluk sangat rendah, konsentrasinya akan meningkat seiring dengan tingkatan tropik rantai makanan yang akhirnya terakumulasi pada manusia sebagai konsumen puncak.

Akumulasi merkuri di tubuh manusia menyebabkan kerusakan otak, kelumpuhan saraf, dan kematian.

Penyebab Pencemaran Air dan Cara Penganggulangannya
Gambar: Contoh Penyebab Pencemaran Air (minyak tumpah)

Pencemaran minyak juga dapat terjadi di laut. Pada tahun 1989, kapal tanker Exxon Valdez mengalami kecelakaan dan menumpahkan minyak mentah ke laut.

Akibatnya, 400.000 burung laut terbunuh, begitu juga paus dan anjing laut. Pencemaran minyak di laut juga pernah terjadi saat tenggelamnya kapal super tanker di Teluk Biscay, Prancis.

Hal itu menjadi pemicu tumpahnya 20 ribu ton minyak yang menyebabkan kerusakan terhebat dalam sejarah Prancis.

Cara Penanggulangan pencemaran air

Kita telah memahami bahwa pencemaran air sangat membahayakan bagi makhluk hidup yang menggunakan perairan. Untuk itu, kita perlu mengambil upaya untuk mengatasi pencemaran air.

Upaya apa yang digunakan untuk mengatasi pencemaran air? Tindakan untuk mengatasi pencemaran air, yaitu mengelola limbah sebelum dibuang ke lingkungan sehingga terbebas dari bahan-bahan berbahaya.

Air limbah dialirkan ke beberapa kolam untuk dibersihkan secara bertahap. Tahap pertama adalah pembersihan secara mekanik, misalnya dengan mengendapkan bahan padat dan cair (proses pengendapan) serta proses penyaringan.

Tahap berikutnya adalah pembersihan secara kimia dengan menambahkan beberapa bahan kimia untuk mengikat bahan berbahaya dan mengendapkannya (memisahkannya) sehingga mudah dipisahkan.

Tahap selanjutnya, pembersihan secara biologi dengan cara memberi ganggang atau tumbuhan air yang berguna. Hal itu dilakukan agar senyawa-senyawa berbahaya terambil dari air.

Akhirnya, pada kolam terakhir ditaburi berbagai jenis ikan untuk menguji kebersihan air. Apabila ikan sebagai indikator kebersihan memperlihatkan gejala yang baik, air diperbolehkan keluar dari pabrik atau dipakai kembali untuk keperluan pabrik.