Pengertian dan Macam-macam Pelapukan beserta Contoh dan Penjelasannya

Mengapa bentuk permukaan bumi tidak rata? Tahukah kalian penyebabnya? Bentuk permukaan bumi tidak rata disebabkan oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam yaitu berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat membentuk permukaan bumi beraneka ragam. Tenaga yang demikian disebut tenaga endogen.

Faktor dari luar yaitu tenaga eksogen yang bersifat merusak permukaan bumi di mana permukaan bumi akan berubah karena tenaga dari luar tadi.

Pengertian Pelapukan

Pelapukan adalah proses perubahan atau dengan kata lain rusaknya batu-batuan (ataupun benda yang lain pada tempat di mana batuan tersebut berada) akibat tenaga oksigen. 

Macam-macam pelapukan

Macam-macam pelapukan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Pelapukan Mekanik (Fisika)

Pelapukan mekanik terjadi perbedaan suhu karena proses waktu dan faktor-faktor lain seperti air yang mengalir, angin yang bertiup, ombak yang menghantam karang. proses pelapukan secara mekanik berpengaruh pada lingkungan, di antaranya pasir dan bongkahan batu yang berguna sebagai bahan bangunan.

2. Pelapukan Kimia

Pelapukan kimia adalah pelapukan yang terjadi pada batu-batuan di permukaan bumi akibat adanya reaksi kimia yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam. Contohnya air hujan yang mengandung CO2 dapat melarutkan batuan gamping.

Batu kapur atau gamping dengan rumus kimia CaCo2 bila bercampur air hujan (H2O) yang mengandung CO2, maka akan larut menjadi Ca(HCO3)2.

Reaksi-reaksi kimia tadi menghasilkan larutan asam (Accu Zuur) yang mengakibatkan batu-batuan dapat hancur.

Pengertian dan Macam-macam Pelapukan beserta Contoh dan Penjelasannya
Gambar: Contoh pelapukan pada batu gamping

3. Pelapukan Organik (Biologi)

Pelapukan organik didefinisikan sebagai pelapukan pada batu-batuan di permukaan bumi sebagai akibat aktivitas makhluk hidup. Aktivitas makhluk hidup ada yang bersifat kimiawi dan ada juga yang bersifat mekanik.

Akibat aktivitas mekanik akan menimbulkan pelapukan biomekanik, contohnya manusia memecah batu, mengolah lahan pertanian atau perladangan, pertambangan, sehingga mengakibatkan perubahan pada lapisan tanah.

Sedangkan untuk aktivitas kimiawi akan menimbulkan pelapukan biokimia, contohnya seperti akar tanaman serta hewanhewan dan juga bakteri-bakteri mengeluarkan cairan-cairan (excreet) yang bersifat asam.

Akibat dari cairan-cairan yang bersifat asam tadi akan mengakibatkan batu-batuan menjadi lunak, sehingga dengan mudah dapat ditembus. Dari peristiwa tersebut merupakan akibat negatif dari aktivitas kimiawi.

Sedangkan salah satu contoh positif akibat aktivitas kimiawi adalah sisa tumbuh-tumbuhan (humus) dapat menggemburkan tanah yang keras sehingga menjadi tanah gembur dan sangat baik untuk pertanian ataupun perladangan.