Struktur, Fungsi dan Letak Ginjal pada Tubuh Manusia

Ginjal sebagai salah satu alat ekskresi pada manusia memiliki peran yang sangat besar. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap tentang struktur ginjal manusia,

Anatomi ginjal, bagian-bagian ginjal, fisiologi ginjal, letak ginjal, organ ginjal, histologi ginjal, bagian-bagian ginjal beserta fungsinya, posisi ginjal pada tubuh manusia,

Posisi ginjal manusia, bagaimana dan mengapa ginjal dapat menyaring darah, susunan ginjal dan lain-lain.

Letak Posisi Ginjal dan Ukurannya

Ginjal manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering disebut buah pinggang.

Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati.

Setiap ginjal panjangnya 6 – 7½ sentimeter dan tebal 1½ – 2½ sentimeter. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram.

Struktur, Fungsi dan Letak Ginjal pada Tubuh Manusia
Letak Ginjal

Struktur dan bagian-bagian ginjal

Apabila sebuah ginjal dipotong secara melintang maka akan tampak tiga lapisan.

Bagian luar disebut korteks atau kulit ginjal, di bawahnya ada medula atau sumsum ginjal dan di bagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis atau rongga ginjal.

Pada bagian korteks atau kulit ginjal terdapat glomerulus dan simpai Bowman.

Glomerulus dan simpai Bowman membentuk kesatuan yang disebut Badan Malpighi. Pada bagian inilah proses penyaringan darah dimulai.

Badan malpighi merupakan awal dari nefron. Nefron adalah satuan struktural dan fungsional ginjal. Tiap ginjal tersusun oleh kira-kira 1 juta nefron.

Dari badan Malpighi terbentuk saluran yang menuju bagian medula (sumsum ginjal).


Medula (sumsum ginjal) tersusun atas saluran-saluran yang merupakan kelanjutan badan malphigi dan saluran yang ada di bagian korteks.

Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.

Fungsi ginjal

Fungsi ginjal adalah menyaring darah sehingga dihasilkan urine, melalui tiga tahapan. Tiga tahap pembentukan urine tersebut adalah:

1. Filtrasi (Penyaringan)

Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor.

Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori glomerulus.Cairan yang tertampung di Simpai Bowman disebut urine primer. Selama 24 jam darah yang tersaring dapat mencapai 170 liter.

2. Re-absorbsi (Penyerapan Kembali)

Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zatzat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh.

Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder.

3. Augmentasi (Pengumpulan)

Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea.

Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal. Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter, kandung kemih dan uretra.

Bagaimana Proses buang air kecil?


Proses pengeluaran urine disebabkan oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga adanya kontraksi otot perut dan organ-organ yang menekan kandung kemih.

Jumlah urine yang dikeluarkan dalam sehari rata-rata 1-2 liter, tetapi dapat berubah tergantung dari jumlah cairan yang masuk. Urine yang normal berwarna bening orange pucat tanpa endapan, baunya tajam (pesing), sedikit asam terhadap lakmus (pH 6).

Komentar ditutup.