Pengertian Dongeng dan Contoh Cara Menemukan Hal-Hal Menarik dari Dongeng

Berikut ini adalah pengertian dongeng, Contoh Cara menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diambil dari kumpulan cerita dongeng singkat (pendek) anak sebelum tidur.

Pengertian Dongeng

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh) atau perkataan (berita dan sebagainya) yang bukan-bukan atau tidak benar.

Contoh Cerita Dongeng Anak Singkat (Pendek) sebelum Tidur

Ketamakan An Li
Oleh Rikianarsyi A
Pengertian Dongeng dan Contoh Cara Menemukan Hal-Hal Menarik dari Dongeng
Gambar: Setangkai Bunga Mawar Merah



Di sebuah kota, hiduplah seorang saudagar kaya namun tamak yang bernama An Li. Suatu hari, saat An Li sedang berjalan-jalan, ia mendengar percakapan dua penduduk desa.

“Menurut cerita, di dalam hutan itu, ada sebuah bukit sakti. Bukit itu bisa melipat-gandakan kekayaan …”

An Li penasaran. Ia terus menguping sampai akhirnya ia tahu di mana letak bukit yang dibicarakan kedua orang itu.

Tanpa membuang waktu, An Li segera pergi ke bukit sakti itu. Ia pergi ke hutan yang terletak di tepi kota itu. Belum lama ia masuk ke hutan itu, tiba-tiba muncullah seorang pertapa tua di hadapan An Li.

“Pertapa tua, betulkah ada bukit sakti di dalam hutan ini?” tanya An Li.

Pertapa itu langsung menjelaskan. “Bukit itu akan segera kau temukan begitu aku pergi. Dakilah bukit itu. Di sana terdapat empat tangkai mawar biru. Kau hanya boleh memetik satu tangkai. Jangan berbalik ke mawar yang sudah kau lewati! Ingatlah pesanku. Keserakahan akan menghancurkanmu. Menyesal tak ada gunanya,” lanjutnya lalu menghilang.

Pada saat itu juga, muncul sebuah bukit hijau di hadapan An Li. Saudagar itu agak takut. Namun, ia mengikuti petunjuk pertapa tua tadi.

Setelah An Li mendaki, ia menemukan setangkai mawar biru yang tumbuh di tanah. An Li segera mendekat. Saat jemari An Li menyentuh helai mahkota mawar tersebut, muncullah peri kecil. Sambil tersenyum sang Peri berkata lembut,”An Li, bila kau memetik mawar ini, maka hartamu akan berlipat lima kali. Kau akan menjadi orang terkaya di kotamu.”

“Ah, tanpa memetik kau pun, aku sudah menjadi orang terkaya di kotaku, ” An Li pun meninggalkan mawar pertama.

Beberapa saat kemudian, An Li menemukan mawar kedua. “Mawar kedua ini akan membuatmu menjadi orang terkaya di seluruh negeri, An Li,” Ucap peri penjaga mawar itu.

“Huh, tanpa mawar ini pun sebentar lagi aku pasti bisa melebihi kekayaan Kaisar Chen,” jawab An Li sombong lalu melanjutkan perjalanannya.

Lalu sampailah An Li pada mawar ketiga. Muncul peri yang berkata, “Petiklah mawar ketiga ini, An Li. Kau akan menjadi orang terkaya di pulau.”

“Mawar pertama membuatku menjadi orang terkaya di kota. Mawar kedua membuatku menjadi orang terkaya di negeri. Mawar ketiga ini membuatku menjadi orang terkaya di pulau. Hahaha berarti mawar keempat akan membuatku menjadi orang terkaya di dunia!” ucap An Li penuh ketamakan.

Ia lalu bertekad menemukan mawar keempat. An Li berlari penuh semangat mencari mawar keempat. Setelah mendaki cukup lama, barulah mawar keempat terlihat. An Li segera mendekat. Dengan penuh ketamakan, tangan An Li mencabut mawar itu hingga ke akar-akarnya.

Anehnya, pada saat tangannya menggenggam mawar tersebut. Warna biru mawar itu langsung berubah menjadi hitam. Bersamaan dengan itu, muncul peri penjaga mawar keempat. Wajahnya sangat mengerikan. “Ingatlah An Li, ketamakan dan rasa tidak puas hanya akan menghancurkanmu! Dengan memetik mawar ini, terlihat betapa tamaknya engkau! Tahukah kau apa yang akan mawar ini berikan untukmu jika kau memetiknya?” tanya sang peri penuh kemarahan.

“Aku akan menjadi orang terkaya di dunia kan?” tanya An Li gugup.

“Tidak akan! Mawar keempat yang telanjur kau petik itu akan membuatmu menjadi orang paling miskin di dunia. Hartamu akan habis! Terimalah akibat dar ketamakanmu, An Li!” seru sang Peri.

Ucapan tersebut seketika membuat An Li berada di kotanya sendiri. “Malangnya nasib Tuan An Li. Baru tadi pagi kudengar empat kapal dagangnya tenggelam. Kini rumah dan hartanya terbakar habis. Bahkan kereta kudanya juga dirampok tadi siang!” sayup-sayup An Li mendengar persakapan sekelompok penduduk kota.

“Hei, lihat! Pengemis itu mirip sekali dengan Tuan An Li!” seru seorang anak kecil kepada temannya, saat ia melihat An Li.

An Li langsung melihat dirinya sendiri. Benar saja. Baju yang kini ia pakai sudah compang-camping. An Li terjatuh lemas. Tak ada lagi yang bisa dilakukannya saat ini.

Andai saja mawar pertama, kedua, dan ketiga membuatnya puas. Andai saja ia tidak mendengarkan percakapan tentang harta yang bisa dilipatgandakan… Andai saja ia tak tamak.

Memang benar apa yang dikatakan sang Pertapa Tua. Tak ada gunanya menyesal. Semua ini terjadi karena ia tak pernah puas dan bersyukur atas apa yang ia miliki.

Sumber: Bobo, 22 Februari 2007

Cara Menemukan Hal-Hal Menarik dari Dongeng

Setelah kamu membaca cerita dongeng tersebut, apa penilaianmu tentang cerita itu? Coba
perhatikan hal-hal berikut.

1
Data Buku
Cerita dongeng berjudul “Ketamakan
An Li” Bobo Harga Rp7.500.00.
2
Ringkasan Cerita
Seorang saudagar kaya namun tamak.
Ketika dihadapkan pada suatu pilihan, keserakahan memenuhi saudagar itu. Kekayaan
yang telah dimiliki sirna karena keserakahannya sendiri.
3
Komentar
Sangat menarik, karena terdapat suatu
amanat atau pesan yang mengharuskan kita untuk selalu menahan diri dari
keserakahan dunia. Nikmati apa yang telah Tuhan berikan kepada kita,
janganlah mengikuti hawa napsu duniawi semata.
4
Penilaian
Dongeng ini sangat menarik ketika kita
baca, terlebih jika ada ilustrasi gambar dan warna menarik yang menggambarkan
seuasana dongeng pada waktu itu.

Dalam memberikan sebuah komentar terhadap suatu cerita dongeng, tidak boleh mengatakan itu baik atau buruk sebelum kita tahu mengapa itu disebut baik atau buruk.

Agar kamu dapat mengomentari cerita dongeng, perhatikan panduan berikut ini!

1. Judul
    a. Sangat menarik.
    b. Menarik.
    c. Biasa.

2. Alur cerita
    a. Mudah dimengerti atau dipahami.
    b. Dapat dipahami tetapi kurang lancar.
    c. Sulit dipahami.

3. Latar
    a. Kejadian tergambar dengan baik (tempat, waktu, dan suasana).
    b. Kurang jelas.
    c. Tidak dapat terbayangkan terjadinya peristiwa.

4. Perwatakan
    a. Tokoh digambarkan dengan jelas.
    b. Tokoh dijelaskan namun kurang dimengerti.
    c. Watak tokoh tidak diceritakan.

5. Bahasa
    a. Mudah dipahami
    b. Kurang dipahami
    c. Tidak dapat dipahami

6. Nilai
    a. Terdapat pelajaran berharga dan hiburan.
    b. Pelajaran yang ada kurang.
    c. Tidak ada pelajaran berharga yang patut ditiru.

Berdasarkan panduan tersebut, kamu dapat mengomentari cerita dongeng. Kamu dapat juga memberikan komentarmu sendiri berdasarkan apa yang telah kamu baca tentang cerita dongeng tersebut.