Unsur – Unsur Syair dan contoh-contoh syair terlengkap

Salah satu bentuk puisi lama adalah syair. Berbeda dengan pantun, syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.

Sedangkan pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.

Pada kesempatan kali ini kita akan memfokuskan untuk mengupas tuntas tentang syair, mulai dari pengertian, unsur-unsur syair, ciri-ciri syair dan lain-lainnya.

Pengertian syair

Syair berasal dari bahasa Arab Sya’ra yang berarti menembang. Seperti halnya karya
sastra yang lain, syair pun mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan karya
sastra lain.

Ciri-ciri syair

Ciri-ciri syair, antara lain:
1. tiap bait terdiri dari 4 larik,
2. keempat lariknya saling berhubungan,
3. bersajak a a a a,
4. isi syair berupa epik.

Persamaan syair dan pantun

Sekilas, syair hampir sama dengan pantun, tetapi apabila diperhatikan dengan cermat, terdapat perbedaan di antara keduanya. Persamaan syair dengan pantun adalah sebagai berikut.
1. Tiap bait terdiri dari 4 baris
2. Tiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata.

Perbedaan syair dan pantun

Unsur - Unsur Syair dan contoh-contoh syair terlengkap
Tabel: Perbedaan Pantun dan Syair

Menganalisis unsur-unsur syair

Adapun unsur-unsur syair sebagai berikut,
1. Tema,
2. Amanat/pesan.

Contoh-contoh syair lengkap

Perhatikan puisi-puisi berikut dan tentukan mana yang merupakan syair!

1. Apa guna berkain batik
Kalau tidak berbaju kasa
Apa guna berwajah cantik
Kalau tidak berbudi bahasa


2. Burung perkutut di ladang berumput
Nebar berkawan menelani kerikil
Kami segan memasang pulut
Memikat burung begitu kecil


3. Kalau pipit sudah terbang
Melayang hilang pulang ke rimba
Perawan bernyanyi menembang tembang
Menyesali pipit tak tahu iba


4. Bergulung ombak gemilai
Mengejar ke tepi pantai
Menghembus tidak terlarai
Menghilang di pasir badai


5. Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta


6. Jangan lagi kamu bercerita
Sudah tercacar semua ke muka
Nanah meleleh dari muka
Sambil berjalan kau usap juga

Komentar ditutup.