Dampak Negatif Tenaga Endogen dan Eksogen

Selain dampak-dampak positif dari pengaruh tenaga endogen dan eksogen, kita tetap harus mewaspadai beberapa dampak negatif yang disebabkan oleh tenaga endogen dan eksogen.

Pembahasan kali ini tentang dampak-dampak negatif dari pengaruh tenaga endogen dan tenaga eksogen dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya peristiwa vulkanismeatau tektonisme dapat menyebabkan gempa yang dapat mengancam keselamatan manusia. Selain itu, lava yang keluar dari pusat erupsi biasanya diikuti oleh proses hujan debu dan awan panas.

Dampak negatif tenaga endogen

Dampak negatif akibat tenaga endogen dan eksogen yaitu sebagai berikut.

a. Gunung yang meletus akan mengeluarkan lava, awan panas, dan material vulkanis yang dapat merusak lingkungan yang terkena seperti hutan, lahan pertanian, dan permukiman penduduk. Contoh meletusnya Gunung Merapi.

b. Gempa tektonik mengakibatkan rusaknya bangunan, retaknya tanah memutus jalan, listrik dan sarana-sarana lainnya, serta korban jiwa yang banyak. Contohnya gelombang tsunami di Naggroe Aceh Darussalam dan gempa di Jogjakarta.

Dampak Negatif Tenaga Endogen dan Eksogen
Gambar: Dampak Negatif tenaga Endogen (Gempa Jogjakarta 2006)

c. Gas beracun yang keluar dari letusan gunung berapi dapat mengancam penduduk di sekitarnya.

d. Keadaan relief Indonesia yang kasar dan banyak memiliki gunung, mengakibatkan banyak kejadian erosi dan tanah longsor.

e. Tenaga eksogen lain yaitu angin yang dapat mengakibatkan dampak negatif yaitu angin ribut yang merusak pemukiman, sarana umum, dan pertanian.

Baca: Upaya Menanggulangi Dampak Negatif Tenaga Endogen dan Eksogen

Dampak negatif tenaga eksogen

Dampak negatif lain tenaga eksogen adalah sebagai berikut.

a. Kesuburan tanah makin berkurang akibat erosi.

b. Selain subur dan bermanfaat, sedimentasi di muara sungai menyebabkan pendangkalan. Akibatnya lalu lintas air terhambat dan mengakibatkan banjir.

c. Abrasi yang terus-menerus terjadi mengakibatkan garis pantai makin maju ke arah daratan. Akibatnya banyak rumah di pantai yang hancur dan terendam laut.

d. Longsor tanah atau lahan di daerah berlereng yang mengakibatkan kerusakan lahan dan bangunan.

e. Angin kencang dan angin puting beliung mengakibatkan kerusakan tanaman dan bangunan.