5 Macam Nilai Guna Barang

Salah satu tujuan kegiatan produksi adalah untuk meningkatkan nilai guna barang, apa yang dimaksud dengan nilai guna barang?
Selain membahas tentang nilai guna barang, pembahasan kali ini juga akan mengkaji tentang tujuan kegitan produksi dan jenis-jenis kegitan produksi.

Macam-macam nilai guna barang

Produksi adalah kegiatan manusia menghasilkan atau menambah nilai guna barang /jasa. Dalam kaitannya dengan cara menambah nilai guna barang, ada beberapa macam nilai guna, yaitu sebagai berikut.

a. Kegunaan Bentuk (Form Utility)

Suatu benda akan lebih terasa kegunaannya dan memiliki nilai guna yang lebih tinggi apabila bentuknya berubah. Misalnya balok kayu akan lebih tinggi nilai gunanya apabila bentuknya berubah menjadi perabot rumah tangga, lemari, meja, dan kursi.

b. Kegunaan Tempat (Place Utility)

Suatu benda akan lebih tinggi nilainya dan lebih bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan manusia bila benda itu dipindahkan tempatnya. Misalnya pasir dan batu di sungai, akan lebih bermanfaat setelah dipindahkan ke kota sebagai bahan bangunan.

5 Macam Nilai Guna Barang
Gambar: Cara meningkatkan nilai guna barang

c. Kegunaan Waktu (Time Utility)

Suatu benda akan lebih tinggi nilai kegunaannya, apabila dipakai pada waktu yang tepat. Misalnya payung dan jas hujan akan sangat bermanfaat apabila hujan turun.

d. Kegunaan Milik (Ownership Utility)

Suatu benda akan sangat bermanfaat setelah benda tersebut dimiliki secara sah. Misalnya sepatu di toko akan dapat digunakan bila sudah dibayar atau dibeli dari toko tersebut.

e. Kegunaan Unsur (Element Utility)

Suatu benda akan lebih bermanfaat setelah benda tersebut bersenyawa atau dicampur dengan benda lain. Misalnya sirop, es, susu, dan buah nanas setelah dicampur akan menghasilkan minuman segar.

Tujuan Kegiatan Produksi

Setiap pelaku produksi memiliki tujuan yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan produksi. Adapun tujuan produksi di antaranya ialah:

a. untuk menghasilkan barang atau jasa;

b. memenuhi kebutuhan manusia;

c. meraih keuntungan; dan

d. membuka lapangan pekerjaan.

Berikut ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan proses produksi.

Jenis-Jenis Kegiatan Produksi

Jenis-jenis kegiatan produksi dikategorikan berdasarkan bidang usaha pengolahan sumber dayanya. Jenis-jenis kegiatan produksi menurut bidang usahanya adalah sebagai berikut.

1) Bidang usaha ekstraktif

Bidang usaha ekstraktif adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengambilan atau pemanfaatan langsung sumber daya alam tanpa diolah terlebih dahulu. Misalnya, produksi pertambangan, perburuan binatang, penangkapan ikan di sungai, dan penebangan hutan.

2) Bidang usaha agraris

Bidang usaha agraris adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan atau pengelolaan sumber daya alam. Misalnya pertanian, perkebunan, dan peternakan.

3) Bidang usaha industri

Bidang usaha industri adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi. Misalnya industri otomotif, pakaian, dan kerajinan.

4) Bidang usaha dagang

Bidang usaha dagang adalah kegiatan produksi yang bersifat menambah nilai guna barang dengan cara menjual barang dari produsen ke konsumen (meningkatkan nilai guna tempat).

Suatu barang akan lebih berguna bila berada di tempat yang lebih membutuhkan, maka sebenarnya kegiatan niaga pun termasuk kegiatan produksi.

Misalnya, sayuran di desa diangkut ke kota yang lebih membutuhkan atau barang yang tersimpan di gudang pabrik akan lebih bermanfaat bila disalurkan atau dijual kepada konsumen yang lebih membutuhkan.

5) Produksi jasa

Bidang usaha jasa adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pelayanan. Misalnya hotel, agen perjalanan atau biro, restoran, rumah sakit, dan bengkel.