Upaya Pencegahan dan Cara Mangatasi Penyimpangan Sosial dalam Keluarga

Penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat dapat diatasi mulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga, kemudian lingkungan yang lebih besar lagi (sekolah), dan lingkungan masyarakat.

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara detail upaya pencegahan dan cara mengatasi penyimpangan sosial melalui lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga.

Upaya pencegahan perilaku penyimpangan sosial di rumah memerlukan dukungan dari semua anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas.

Di dalam hal ini, masing-masing anggota keluarga harus mampu mengembangkan sikap kepedulian, kompak, serta saling memahami peran dan kedudukannya masing-masing di keluarga.

Meskipun keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan, namun orang tua memegang peran utama dalam membentuk perwatakan dan membina sikap anak-anaknya.

Hal ini dikarenakan orang tua merupakan figur utama anak yang dijadikan panutan dan tuntunan, sehingga sudah sepantasnya jika orang tua harus mampu memberi teladan bagi anak-anaknya.

Upaya Pencegahan dan Cara Mangatasi Penyimpangan Sosial dalam Keluarga
Gambar: Contoh Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial dalam Keluarga

Cara Mangatasi Penyimpangan Sosial dalam Keluarga

Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan penyimpangan sosial di lingkungan keluarga, orang tua dapat melakukan beberapa hal, seperti berikut ini.

a. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, dan penuh rasa kekeluargaan.

b. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, dan ketaatan beribadah.

c. Mengembangkan komunikasi dan hubungan yang akrab dengan anak.

d. Selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan menghargai pendapat anak, sekaligus mampu memberikan bimbingan atau solusi jika anak mendapat kesulitan.

e. Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan teguran atau bahkan hukuman jika anak bersalah dan bersedia memberikan pujian atau bahkan hadiah jika anak berbuat baik atau memperoleh prestasi.

f. Memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai tingkat umur dan pendidikannya.

Langkah-langkah tersebut merupakan upaya yang dapat dilakukan orang tua agar tercipta suatu komunikasi yang baik dengan anak, sehingga anak merasa terlindungi, memiliki panutan atau teladan, serta merasa memiliki arti penting sebagai bagian dari keluarganya.