Konferensi Asia dan Diplomasi Palar untuk Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Pembahasan kali ini adalah tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia,usaha-usaha mempertahankan kemerdekaan indonesia dan perundingan-perundingan dengan dewan keamanan PBB.

Konferensi Asia

Ketika Belanda kembali melancarkan Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948, Perdana Menteri India, Nehru kontan mengadakan Konferensi Asia. Konferensi yang diselenggarakan tanggal 20–23 Januari 1949 di New Delhi, India dihadiri 21 negara Asia.

Indonesia mengirimkan diplomatnya antara lain Mr. A.A. Maramis (Menlu Pemerintah Darurat Republik Indonesia), Mr. Utojo (wakil Republik Indonesia di Singapura), dr. Sudarsono (wakil Republik Indonesia di India), H. Rasjidi (wakil Republik Indonesia di Mesir), dan Dr. Soemitro Djojohadikusumo (wakil dagang Republik Indonesia di AS).

Akhirnya, peserta konferensi berhasil mengeluarkan sebuah resolusi untuk disampaikan kepada DK-PBB. Isi resolusi tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta.

2) Pembentukan pemerintahan ad interim yang mempunyai kemerdekaan dalam politik luar negeri sebelum tanggal 15 Maret 1949.

3) Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia.

4) Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling lambat pada tanggal 1 Januari 1950.

Konferensi Asia dan Diplomasi Palar untuk Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Koferensi Asia

Diplomasi L.N. Palar

Sementara itu, diplomat Indonesia di DK-PBB L.N. Palar berhasil mendapat dukungan dari diplomat-diplomat Asia, Afrika, dan Australia untuk meyakinkan bahwa pertikaian antara Indonesia dengan Belanda adalah pertikaian antara dua negara yang berdaulat.

Akhirnya, tanggal 28 Januari 1949 DK-PBB mengeluarkan resolusi yang isinya antara lain Belanda harus memberi kesempatan kepada pembesar-pembesar pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta.

Komentar ditutup.