Pengertian Disintegrasi Sosial dan Bentuk-bentuknya

Adanya perubahan sosial di tengah-tengah masyarakat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda pada masyarakat itu sendiri, ada diantaranya yang menyikapinya dengan penerimaan namun ada pula yang menyikapinya dengan penolakan, konflik atau perpecahan.

Istilah yan kedua inilah yang akan dijelaskan pada pembahasan kali ini yaitu konflik atau perpecahan atau disintegrasi.

Pengertian Disintegrasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, disintegrasi diartikan sebagai keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.

Dalam ilmu sosiologi, disintegrasi diartikan sebagai proses terpecahnya suatu kesatuan menjadi bagian-bagian kecil yang terpisah satu sama lain.

Disintegrasi sosial adalah suatu proses terpecahnya suatu kelompok sosial menjadi beberapa unit sosial yang terpisah-pisah satu sama lain.

Disintegrasi sosial terjadi akibat hilangnya ikatan bersama yang mempersatukan anggota kelompok satu dengan yang lain.

Ikatan bersama tersebut dapat berupa nilai-nilai yang dijunjung tinggi seperti norma dan nilai-nilai dasar yang ditaati bersama atau juga berupa sebuah ikatan yang berbentuk organisasi kelembagaan yang menyatukan anggota masyarakat.

Bentuk-Bentuk Disintegrasi Akibat Perubahan Sosial

Proses disintegrasi sesungguhnya dapat kita jumpai di sekitar lingkungan kita dalam kehidupan sehari-hari.

Gejala disintegrasi di sekitar kita berhubungan dengan masalah-masalah sosial seperti pertengkaran antaranggota keluarga, persengketaan antaranggota masyarakat, percekcokan antartetangga, dan perebutan pengaruh.

Permasalahan tersebut jika tidak segera diselesaikan akan memicu peristiwa lain yang lebih besar.

Sebagai contoh, pangkal peristiwa perang suku di Mimika Papua pada tahun 2007 adalah seorang istri anggota Koramil Mimika, mengalami luka-luka akibat diterjang anak panah yang diduga milik warga Kampung Kwamki Lama Bawa.

Akibatnya, warga melakukan penyerangan terhadap warga Kwamki Lama Bawa yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Dalam lingkup yang lebih besar lagi, gejala disintegrasi dapat pula terjadi di lingkungan sebuah bangsa. Sebagai contoh, terjadinya konflik antaretnis dan munculnya gerakan-gerakan separatis seperti yang terjadi di Aceh dan Papua.

Masalah-masalah sosial tersebut bisa terjadi karena adanya perubahan sosial yang mengancam integritas suatu kelompok.

Bentuk-bentuk Disintegrasi Sosial

Di Indonesia, bentuk-bentuk disintegrasi akibat adanya perubahan sosial antara lain sebagai berikut.

a) Pergolakan Daerah

Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, tercatat beberapa peristiwa pergolakan daerah yang terjadi. Pergolakan tersebut terjadi karena adanya kesenjangan ekonomi, kebijakan politik, ketidakadilan, masalah etnis, masalah agama, dan lainlain.

Pengertian Disintegrasi Sosial dan Bentuk-bentuknya
Pergolakan Daerah

Contoh pergolakan daerah yang terjadi di Indonesia antara lain pemberontakan PRRI/Permesta, RMS, Andi Azis, DI/TII, gerakan separatis GAM atau beberapa peristiwa kerusuhan di Kupang, Poso, Sampit, dan Papua.

Berbagai peristiwa pergolakan di Indonesia tersebut merupakan sebuah konsekuensi dari terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersifat majemuk.

b) Demonstrasi

Demonstrasi menjadi suatu fenomena yang sering kita jumpai pada era reformasi seperti saat ini. Perubahan drastis dalam bidang ketatanegaraan yang terjadi pada era reformasi membawa perubahan pula dalam perilaku masyarakat.

Sebelum reformasi bergulir, rakyat tidak dapat langsung menyampaikan segala aspirasinya. Protes dalam bentuk demonstrasi ditindak keras oleh pemerintah Orde Baru.

Namun, saat ini demonstrasi menjadi sebuah hal yang dapat dijumpai setiap saat, akibat adanya iklim demokrasi pada era reformasi.

c) Kriminalitas

Perkembangan teknologi ternyata juga telah menyebabkan perubahan tindak kriminal. Saat ini tindak kriminal tidak hanya sekadar aksi pencopetan di jalan-jalan raya, perampokan, pencurian di lingkungan perumahan, dan lain-lain.

Kemajuan teknologi telah mengakibatkan perubahan modus operasi para pelaku kejahatan. Kejahatan dapat dilakukan dengan canggih sehingga sulit untuk dilacak.

Penipuan melalui telepon sering ditemui. Kamu tentu pernah mendengar seseorang menyerahkan sejumlah uang sebagai pajak karena ia menang undian.

Undian akan diantar jika sang korban telah menyerahkan sejumlah besar uang. Setelah sang korban mentransfer uang, ternyata hadiah undian yang diharapkan tidak kunjung diterima.

Itulah salah satu bentuk penyalahgunaan perkembangan teknologi dalam bidang kriminalitas.

d) Kenakalan Remaja

Menurut Fuad Hassan, kenakalan remaja adalah sebuah perbuatan antisosial yang dilakukan oleh seorang remaja yang apabila dilakukan oleh orang dewasa dapat dikategorikan sebagai tindak kejahatan (crime).