Contoh Laporan Perjalanan Singkat dan Cara Menyampaikan Laporan Secara Lisan

Sebagaimana telah dikemukakan pada pelajaran sebelumnya, laporan merupakan tulisan mengenai rangkaian cerita dalam suatu kegiatan yang disusun menurut urutan ruang dan waktu.

Laporan yang baik akan membantu pembaca membayangkan kejadian yang diceritakan tersebut.

Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif untuk mempermudah pemahaman terhadap isi laporan.

Contoh Laporan Perjalanan Singkat

Bacalah contoh laporan berikut dengan cermat dan teliti!

Boulevard UGM hingga Depan Vredeburg, Atmosfer Kaum Muda Jogja

Mengunjungi Jogjakarta tentu tidak akan lengkap apabila tidak menjamahi ruang-ruang publik yang selama bertahun-tahun dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul dan menjalin keakraban. Di tempat itu, Anda dapat menikmati beragam aktivitas yang digelar warga kota, menikmati kesenian jalanan yang terdapat di situ, hingga menyantap beragam hidangan khas.




Salah satu tempat yang menarik dikunjungi adalah Boulevard Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terletak di bagian terdepan universitas tersebut. Selama puluhan tahun, tempat ini telah dijadikan ruang menggelar kegiatan anak muda, kesenian, dan olahraga. Dari pagi hingga malam, tempat ini senantiasa berdenyut, tapi dengan tawaran yang berbeda. Begitu pula setiap harinya, mulai Senin hingga Minggu.

Contoh Laporan Perjalanan Singkat dan Cara Menyampaikan Laporan Secara Lisan
Boulevard



Saat petang adalah waktu yang paling tepat untuk mengunjunginya. Biasanya, banyak anak muda yang menggunakan tempat ini untuk menggelar kegiatan breakdance hingga skate. Komunitas bikers BMX dan komunitas berbagai jenis motor pun sering Sambil menonton kegiatan mereka, Anda dapat menikmati beragam jajanan yang ditawarkan.


Anda dapat berekreasi sambil membugarkan raga di tempat ini. Biasanya, setiap Minggu pagi Boulevard UGM dimanfaatkan untuk jogging, bersepeda santai, dan bermacam olahraga lainnya. Usai rekreasi kebugaran itu, Anda dapat menikmati hidangan menarik yang dijajakan, seperti bubur ayam, nasi liwet solo, lontong opor, dan beragam minuman.


Ruang publik lain yang cukup menarik untuk menikmati suasana sore adalah kawasan depan Benteng Vredeburg. Anda dapat melihat kegiatan para musisi jalanan yang biasa duduk di bangku-bangku yang terdapat di sana. Di waktu-waktu tertentu, Anda juga dapat menggelar pergelaran seni yang dipentaskan di hall Monumen Serangan 1 Maret, persis di depan bangku-bangku di kawasan itu.


Santapan sate kere yang dijajakan wanitawanita Madura pun pantas untuk dicoba. Dengan Rp2.000,00 saja, Anda dapat menikmati hangatnya sate ayam dan lontong yang disajikan dalam pincuk (piring-piringan yang dibuat dari daun pisang). Apabila ingin membeli suvenir, Anda dapat berjalan sedikit ke utara. Di situ Anda dapat menemukan pedagang kaki lima yang menjajakan kaos, gelang, kalung, dan suvenir lainnya.


Dari kawasan itu pula, Anda dapat melihat dua bangunan bersejarah, selain Benteng Vredeburg sendiri. Apabila menatap ke depan, Anda dapat melihat Gedung Agung. Gedung Agung ini sempat digunakan sebagai istana presiden saat ibu kota dipindahkan sementara ke Jogjakarta pada tahun 1949. Adapun di sebelah kanan kawasan itu, terdapat bangunan tua zaman Belanda. Bangunan tua tersebut kini dimanfaatkan sebagai kantor pos.


Nuansa serupa dapat dijumpai jika berjalan ke timur dari kawasan Benteng Vredeburg, tepatnya di wilayah Shopping. Di sana, Anda dapat duduk santai menikmati suasana malam yang dihiasi lampu-lampu kota. Sementara, dari siang hingga sorenya, Anda dapat menjajaki suasana pasar buku Shopping yang telah lama dikenal kelengkapannya. Di saat-saat tertentu, sebuah galeri seni yang terdapat tidak jauh dari situ menjadi tempat yang tepat untuk menikmati karya seniman Jogjakarta.

(Sumber: www.yogyes.com, dengan pengubahan)

Cara Menyampaikan Laporan Secara Lisan

Sebuah laporan dapat disampaikan secara lisan. Berdasarkan laporan tertulis, kalian dapat menyampaikan laporan tersebut secara lisan.

Dalam menyampaikan laporan secara lisan, perlu memerhatikan hal-hal berikut.

1. Memahami benar isi laporan secara utuh, lengkap, dan rinci sebelum menyampaikannya.

2. Menyampaikan laporan secara runtut atau kronologis, mulai dari awal hingga akhir.

3. Menjelaskan isi laporan berkaitan dengan pokok-pokok penting atau inti dari laporan secara terperinci dan jelas.

4. Menggunakan bahasa yang komunikatif, efektif, dan lugas.

5. Menggunakan lafal atau artikulasi yang jelas serta intonasi yang tepat.