5 Metode Pemisahan Campuran

Berbeda dengan reaksi kimia pada unsur dan senyawa, campuran merupakan hasil dari proses fisika dan dapat dipisahkan dengan cara fisika pula.

Pada pembahasan kali ini kita akan mendalami masalah cara memisahkan campuran dengan beberapa metode, dan dalam hal ini ada 5 metode pemisahan campuran secara fisika.

Zat-zat di alam umumnya masih tercampur dengan zat-zat lain. Untuk mengambil zat yang diperlukan perlu diadakan pemisahan campuran.

Salah satu contoh zat yang sangat bermanfaat, tetapi keadaan masih sering tercampur zat lain, adalah air. Untuk itulah diperlukan pengolahan air yang bertujuan menghasilkan air yang memenuhi standar kesehatan.

Air yang tercampur zat asing akan terlihat keruh. Zat pengeruh air itu akan tersaring oleh pasir halus. Selanjutnya air akan mengalir melalui pasir kasar dan kerikil. Akhirnya air akan keluar dalam keadaan jernih. Agar lebih jernih dan lebih sehat, dibak penampungnya air diberi tawas.

Selain air, zat-zat di alam yang mengalami pencampuran dapat dipisahkan melalui cara-cara tertentu. Pada bagian ini kamu akan mempelajari beberapa cara pemisahan campuran.

Baca: Perubahan Wujud Benda

1. Metode pemisahan campuran dengan Filtrasi (Penyaringan)

Filtrasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel-partikel zat yang bercampur.

Pada pemisahan cara ini, partikel yang berukuran kecil dapat melewati (lolos) penyaringan sedangkan partikel lainnya yang berukuran lebih besar tidak dapat melewati lubang-lubang penyaring.

Zat yang dapat melewati penyaring disebut filtrat, sedangkan zat yang tidak dapat melewati lubang penyaringan disebut residu.

2. Metode pemisahan campuran dengan Penguapan

Penguapan adalah salah satu cara pemisahan campuran suatu larutan, antara zat terlarut dan pelarutnya. Caranya yaitu larutan di panasi hingga titik didih larutan. Akibatnya partikel pelarut menguap hingga tersisa adalah zat terlarutnya.

Contoh pemisahan cara ini yaitu proses terjadi garam. Pembuatan garam dapur dari air laut yang dilakukan oleh petani garam.

Air laut sewaktu pasang dimasukkan ke dalam petak-petak tanah kemudian diuapkan menggunakan panas matahari dalam waktu beberapa hari sampai diperoleh kristal garam dapur.

3. Metode pemisahan campuran dengan Distilasi (Penyulingan)

Distilasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari komponen zat yang bercampur. Zat yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu.

Pemisahan campuran secara distilasi diterapkan dan digunakan pada pembuatan alk0hol, minyak kenanga, dan minyak-minyak lainnya baik dari bunga atau dari daunnya.

Aquades (air murni) yang kita gunakan di laboratorium sebagai pelarut bahan-bahan (zat) kimia juga diperoleh dengan cara distilasi.

5 metode pemisahan campuran
Gambar: Penyulingan minyak bumi

Komponen minyak bumi yang mempunyai titik didih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin naik ke atas suhu dalam menara fraksionasi makin rendah.

Komponen minyak bumi yang mempunyai titik didih lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bagian bawah dengan cara mengembun.

Komponen minyak bumi yang dapat mencapai puncak menara adalah komponen minyak bumi yang mempunyai titik didih rendah yang pada suhu kamar berwujud gas.

Komponen minyak bumi yang berwujud gas biasa disebut gas petrolium, jika dicairkan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).

4. Metode pemisahan campuran dengan Sublimasi (Penyubliman)

Sublimasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada komponen campuran di mana salah satu komponen dapat menyublim (perubahan wujud dari zat padat menjadi gas) sedangkan komponen yang lain tidak dapat menyublim.

Contohnya iodium atau kapur barus yang kotor dapat dipisahkan dan dibersihkan dari kotorannya. Kapur barus yang bercampur kotoran (pasir) akan menguap menjadi gas karena pemanasan.

Uap (gas) dari kapur barus akan menyublim menjadi kapur barus dan menempel pada pinggan penguapan. Dengan cara itu kamu dapat memisahkan kapur barus dari campurannya.

5. Metode pemisahan campuran dengan Kromatografi

Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti merekam warna. Pada zaman dahulu, cara kromatografi digunakan untuk memisahkan berbagai macam zat yang mempunyai warna berbeda-beda.

Sekarang ini pemisahan campuran dengan kromatografi tidak hanya didasarkan pada perbedaan warna. Kromatografi berdasarkan pada perbedaan kecepatan zat terlarut yang bergerak bersama-sama pelarutnya pada permukaan suatu bahan yang dapat menyerap.

Kromatografi juga dapat dikatakan sebagai cara pemisahan campuran yang berdasarkan perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur pada medium tertentu.

Pemisahan secara kromatografi dapat kita jumpai pada rembesan air pada dinding yang menghasilkan garis-garis yang mempunyai jarak tertentu.