Bentang Alam, Sumber Daya Alam dan Kondisi Fisik Peta Asia Tenggara

Pembahasa pada artikel kali ini secara garis besar membahas tentang negara-negara di kawasan asia tenggara, letak astronomis asia tenggara, letak geografis asia tenggara, bentang alam asia tenggara, batas-batas wilayah asia tenggara dan daftar negara maju dan negara berkembang di asia tenggara.

Ada banyak informasi yang bisa kita dapatkan dari peta. Dari letak suatu negara, letak ibu kota, bentang alam bahkan kondisi bentang budaya bisa kamu dapatkan melalui pembacaan dan analisis peta.

Komponen-komponen pada peta menjadi sangat penting dalam proses penggalian informasi. Misalnya komponen simbol yang mewakili kenampakan di permukaan Bumi yang dipetakan.

Begitu juga dengan legenda peta yang berisi keterangan tentang simbol akan menjadi hal penting dalam perolehan informasi.

Nah, dengan menggunakan komponen-komponen peta, kali ini kamu akan diajak menjelajahi kawasan Asia Tenggara.

Mengenali Kondisi Fisik Wilayah Asia Tenggara

Asia Tenggara mencakup wilayah seluas sekitar 5.000.000 km2. Wilayah ini terdiri atas daratan yang berbentuk semenanjung dengan pulau-pulau besar dan kecil di sekitarnya.

a. Bentang Alam

Coba kamu amati peta Asia Tenggara berikut. Sekilas kamu akan segera mengetahui wilayah dan letak Asia Tenggara serta negara-negara yang menjadi bagiannya. Berdasarkan garis koordinat geografis, kawasan Asia Tenggara terletak antara 29° LU–11° LS dan 92° BT–141° BT.

Kawasan ini terdiri atas daratan dan perairan. Luas wilayah daratan Asia Tenggara mencapai ± 4.816.957,5 km2, sedangkan luas perairannya ± 5.060.180 km2. Secara geografis, Asia Tenggara dibagi menjadi dua bagian, yaitu daratan dan kepulauan.

Negara-negara yang berada di daratan (Indo-Cina) adalah Myanmar, Kampuchea, Laos, Thailand, dan Vietnam. Negara-negara yang berada di kepulauan (archipelago) adalah Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Indonesia, Timor Timur, dan Filipina.

Dilihat dari lingkungan fisik, kawasan Asia Tenggara terdiri atas banyak pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi.

Kamu akan mengetahuinya dengan melihat peta bentang alam kawasan Asia Tenggara di bawah ini. Coba kamu amati sambil berpikir di negara mana pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi itu berada.

Kawasan Asia Tenggara dilalui dua jalur atau rangkaian gunung api, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kedua sirkum ini dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik.

Tabrakan lempeng tektonik karena gerakan saling mendekat menimbulkan pegunungan. Tabrakan antarlempeng dapat juga menimbulkan palung samudra, apabila salah satu lempeng menunjam ke dasar laut.

Gerakan lempeng yang saling menjauh bisa membentuk pematang samudra di dasar laut dan lembah retak di daratan. Gerakan saling menggeser antarlempeng menimbulkan sesar.

Selain pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi di kawasan ini juga tersebar beberapa dataran rendah, meliputi delta, lembah, dataran banjir, maupun dataran pantai.

Dataran di kawasan Asia Tenggara umumnya berasosiasi dengan sungai-sungai besar. Asosiasi dengan sungai ini memberikan materi aluvium hasil pengendapan oleh sungai di sekitar aliran sungai.

Bentuk permukaan Bumi bawah laut di kawasan Asia Tenggara tidak jauh berbeda dengan di daratan. Di bawah laut terdapat juga jajaran pegunungan, dataran hingga jurang dalam yang sering disebut palung.

Bentang Alam, Sumber Daya Alam dan Kondisi Fisik Peta Asia Tenggara
Bentang Alam Asia Tenggara

b. Sumber Daya Alam

Di alam ini ada berbagai macam sumber daya alam. Banyaknya sumber daya alam yang ada mendorong manusia menggolonggolongkannya. Penggolongan tersebut antara lain berdasarkan kelestarian pemanfaatannya.

Berdasarkan hal ini, ada sumber daya alam yang bisa diperbarui dan ada pula sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui. Selain itu, ada pula penggolongan sumber daya alam berdasarkan proses pembentukannya.

Berdasarkan proses pembentukannya, sumber daya alam dibedakan menjadi sumber daya alam fisik (abiotik) dan sumber daya alam biotik. Sumber daya alam abiotik, misalnya mineral tambang, bahan galian, udara, dan tanah.

Kawasan Asia Tenggara merupakan penghasil bijih timah yang terbesar di dunia. Daerah penghasil bijih timah di kawasan Asia Tenggara pada umumnya terdapat di sebelah barat kawasan Asia Tenggara seperti di Pulau Phuket (Thailand), di Malaysia terdapat di Bufferworth, Lembah Kinta, dan Lembah Klang.

Sementara itu, di Indonesia terdapat di Pulau Bangka, Singkep, dan Belitung. Di Malaysia, bertahun-tahun lamanya timah menjadi sumber utama ekonomi. Meskipun mengalami kemerosotan beberapa tahun terakhir, timah masih menjadi sumber pendapatan keempat terbesar.

Di Malaysia, timah banyak terdapat di Lembah Kinta, meliputi Ipoh, Gopeng, Kampar, dan Batu Gajah di negeri Perak. Bahkan, pertambangan timah banyak terdapat di deretan wilayah mulai dari Kedah hingga ke Lembah Kinta dan di kaki-kaki bukit di Perak, Selangor, serta Johor.

Selain kaya bijih timah, kawasan Asia Tenggara juga mempunyai kekayaan sumber daya mineral yang lain. Bijih besi banyak terdapat di Pulau Luzon, Filipina. Nikel terdapat di Sulawesi, Indonesia. Bauksit banyak terdapat di Pulau Bintan.

Sumber daya alam yang telah disebutkan merupakan sumber daya mineral jenis logam dan bukan logam. Masih ada sumber daya gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Minyak bumi dan gas alam berasal dari plankton, ganggang, dan makhluk laut lain yang mengendap di dasar samudra jutaan tahun yang lalu.

Batu bara juga terbentuk dari pengendapan fosil. Namun, berbeda dengan minyak dan gas alam, pembentukan batu bara memerlukan rangkaian keadaan yang berbeda.

Perikanan merupakan sumber daya biotik lain yang juga banyak terdapat di kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia. Hampir semua negara di Asia Tenggara dikelilingi oleh laut kecuali Laos. Laut di Landasan Sunda dan Sahul merupakan laut dangkal yang kaya plankton.

Banyaknya plankton di wilayah laut Asia Tenggara menyebabkan kekayaan perikanan laut melimpah. Landasan Sunda meliputi Selat Malaka, Laut Natuna, Laut Jawa, dan Selat Bali.

Di dekat perairan tersebut berkembang kota-kota perikanan laut yang terkenal, seperti Labuhan dan Anyer di pantai barat Banten; Cirebon di pantai utara Jawa Barat; Tegal, Pekalongan, dan Semarang di pantai utara Jawa Tengah; Cilacap di pantai selatan Jawa Tengah; serta Banyuwangi di pantai timur Jawa Timur. Ikan yang terdapat di perairan ini adalah jenis ikan laut dangkal yang berbadan lebar dan pipih, seperti ikan bawal, kakap, layang, layur, pari, dan lemuru.

Kekayaan sumber daya alam biotik tidak hanya tersebar di wilayah perairan, tetapi juga di daratan. Lahan di kawasan Asia Tenggara pada umumnya subur sehingga banyak dibudidayakan untuk pertanian dan perkebunan.

Padi, karet, dan kelapa sawit menjadi komoditas ekspor utama di kawasan Asia Tenggara. Tidak hanya tanaman budi daya yang merupakan kekayaan di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga sumber daya tanaman alami yang terdapat di hutan.

Iklim di kawasan Asia Tenggara mendukung berkembangnya pertanian padi. Akibatnya, negara-negara di kawasan Asia Tenggara dikenal sebagai penghasil padi. Negara-negara pengekspor utama padi adalah Vietnam, Thailand, dan Myanmar. Tanaman padi ditanam di hampir semua negara di Asia Tenggara.

Kawasan Asia Tenggara juga terkenal dengan lahan perkebunan. Jenis tanaman yang mendominasi adalah karet dan kelapa sawit. Sejumlah 77,1% minyak kelapa sawit di dunia dihasilkan dari kawasan Asia Tenggara.

Negara utama penghasil kelapa sawit di Asia Tenggara adalah Malaysia dan Indonesia. Perkebunan kelapa sawit di Malaysia banyak terdapat di kaki-kaki bukit Semenanjung Malaysia dan Sabah. Sementara itu, di Indonesia banyak terdapat di Sumatra Selatan dan Lampung (Sumatra) serta Kalimantan.

Untuk tanaman karet banyak dihasilkan oleh negara Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Di Asia Tenggara, kawasan utama perkebunan karet terdapat di pantai barat Semenanjung Malaysia, sekitar Medan, Bukittinggi, dan Palembang (di Sumatra), Pegunungan Priangan di Jawa Barat, Semenanjung Thailand dan Thailand Tenggara, serta pantai Tenasserim di Myanmar.

c. Keadaan Iklim

Kamu tentu tidak asing lagi dengan iklim di kawasan Asia Tenggara karena iklim di Indonesia dapat mewakilinya. Di wilayah Indonesia terdapat iklim hujan tropis dan iklim subtropis basah. Begitu juga iklim di kawasan Asia Tenggara.

Di kawasan ini terdapat iklim hujan tropis yang meliputi wilayah Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Selain iklim hujan tropis, di kawasan ini terdapat iklim subtropis basah yang meliputi wilayah Laos, Kampuchea, sebagian wilayah Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Indonesia.

Iklim di kawasan Asia Tenggara mempengaruhi kegiatan pertanian dan perikanan penduduknya. Di kawasan Asia Tenggara terdapat daerah kering karena sedikit curah hujan, yaitu Dataran Tinggi Korat di Thailand dan zona kering di Myanmar.

Di Dataran Tinggi Korat terdapat banyak lahan pertanian kering atau huma. Di zona kering Myanmar banyak ditanam kacang tanah, jagung, kedelai, dan kapas.