Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang proses fotosintesis, reaksi terang, reaksi gelap, penyerapan air dan mineral oleh akar, pengangkutan ari dari akar ke daun, pengambilan co2 melalui stomata, transfer hasil fotosintesis dari daun, Faktor-faktor yang Memengaruhi Fotosintesis, pengangkutan air pada tumbuhan dan proses pengankutan air pada tumbuhan.

Proses pengankutan air pada tumbuhan

Berikut ini akan dibahas secara rinci tentang sistem transportasi pada tumbuhan yang meliputi;

  1. Penyerapan air dan mineral oleh akar
  2. Pengangkutan air dari akar ke daun
  3. Pengambilan CO2 oleh stomata pada daun
  4. Transfer hasi Fotosintesis dari darun

Penyerapan Air dan Mineral oleh Akar

Salah satu bahan penting untuk proses fotosintesis adalah air yang diperoleh tumbuhan dari dalam tanah melalui organ akar. Penyerapan air oleh tumbuhan melalui tahapan sebagai berikut.

Air akan diserap melalui rambut-rambut akar → masuk ke epidermis akar → korteks → bagian stele (bagian akar yang terdapat jaringan pembuluh angkut) → xilem → dihantarkan ke daun.

Air di sela partikel tanah akan masuk ke rambut akar. Kemudian, air dan zat-zat mineral mengalir masuk ke daerah epidermis akar sampai ke korteks secara difusi. Hal ini tejadi karena perbedaan konsentrasi atau jumlah cairan terlarut (mineral).

Difusi merupakan proses bergerak atau berpindahnya zat/molekul cair dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke yang lebih rendah. Konsentrasi mineral pada bagian manakah yang lebih tinggi?

Selanjutnya, air akan masuk ke endodermis dan xilem. Di endodermis, air akan melewati membran selektif permeabel secara osmosis. Osmosis merupakan proses berpindah atau mengalirnya zat/molekul cair dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke lebih rendah melalui membran selektif permeabel.

Membran ini berfungsi sebagai penyaring sehingga hanya mineral-mineral yang dibutuhkan yang akan sampai xilem dan diangkut sampai ke daun.

Proses penyerapan air dan mineral oleh akar sangat dipengaruhi luas permukaan akar. Rambut-rambut akar berperan dalam memperluas bidang penyerapan air. Luas bidang penyerapan air ini dapat bertambah dengan adanya mikhoriza, yaitu simbiosis antara akar tumbuhan dengan jamur.

Sistem Transportasi pada Tumbuhan
Gambar: Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Pengangkutan Air dari Akar ke Daun

Tahukah kamu, bagaimanakah caranya agar air yang telah diserap akar dapat sampai ke daun? Ada dua proses yang menyebabkan air dapat terkirim sampai ke daun, yaitu tekanan akar dan tarikan transpirasi.

Saat partikel mineral banyak yang terkumpul di bagian stele, potensial air akan turun sehingga banyak air yang masuk (terosmosis) ke stele. Banyaknya air yang mengalir dari korteks ke stele ini menghasilkan suatu dorongan besar yang “memaksa” cairan masuk dan naik di dalam xilem. Peristiwa ini yang dimaksud sebagai tekanan akar.

Saat siang hari, udara di luar daun lebih kering. Artinya, kandungan air lebih rendah dibanding kandungan air dalam daun. Akibatnya, air dalam daun akan terdifusi keluar melalui stomata. Proses ini disebut sebagai transpirasi.

Proses transpirasi menyebabkan tumbuhan kehilangan air. Adanya gaya adhesi dan kohesi yang terjadi antara air dengan sel-sel jaringan mesofil daun maka jaringan ini ‘menarik’ air dari jaringan di bawahnya untuk memenuhi kebutuhan air dalam daun yang hilang karena transpirasi.

Gaya tarik itu menyebabkan air yang terangkut akar (pada proses tekanan akar) akan mengisi xilem batang dan terus naik ke daun. Proses aliran air dari potensial tinggi ke potensial rendah karena tarikan transpirasi terjadi terus menerus sehingga air dapat sampai ke daun.

Pengambilan CO2 melalui Stomata

Bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis lainnya adalah CO2 yang diperoleh tumbuhan dari udara dengan cara difusi dalam bentuk gas melalui stomata. Stomata merupakan ruang keluarnya air saat transpirasi. Agar proses transpirasi dan difusi CO2 ini seimbang, stomata dapat membuka atau menutup.

Proses membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi proses osmosis air pada sel-sel penjaga stomata. Saat sel-sel penjaga mengambil air, se-sel tersebut dan celah antarsel penjaga akan membesar sehingga stomata akan terbuka. Sebaliknya, saat air mulai berkurang, sel-sel penjaga akan mengkerut dan celah antarsel akan mengecil, sampai menutup.

Transfer Hasil Fotosintesis dari Daun

Hasil proses fotosintesis adalah molekul gula (glukosa) dan gas oksigen (O2). Oksigen akan didifusi keluar dari daun melalui stomata untuk dimanfaatkan organisme lain, hewan atau manusia. Glukosa akan disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan sebagai sumber energi metabolisme.

Glukosa yang berlebih akan disimpan dalam organ cadangan makanan, seperti umbi batang, umbi akar, atau buah. Proses penyebaran zat hasil fotosintesis ini disebut dengan translokasi.

Zat hasil fotosintesis diangkut pembuluh tapis (floem). Proses pengangkutannya terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara ujung pipa floem yang telah terisi glukosa dengan ujung pipa lain yang belum terisi.

Pada ujung pipa yang terisi glukosa, konsentrasinya akan tinggi sehingga air akan masuk ke floem. Adanya aliran air ini menimbulkan tekanan yang akan mengalirkan gula ke ujung pipa lainnya yang belum terisi. Proses ini terjadi terus di dalam floem yang tersebar di seluruh bagian tubuh tumbuhan sehingga zat hasil fotosintesis dapat disebarkan.

Baca juga: Proses Terjadinya Fotosintesis