Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Portugis

Pendudukan portugis di Maluku dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia ternyata menimbulkan reaksi dari masyarakat asli baik di Sulawesi, Jawa bahkan Sumatra.

Kekuasaan Portugis di Maluku diawali dengan kedatangan Francisco Serrao. Portugis mulai mendapat angin segar ketika penguasa Ternate meminta bantuannya dalam menghadapi penguasa Tidore yang didukung Spanyol.

Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Portugis

Sebagai imbalannya Sultan Ternate memberi izin kepada Portugis untuk mendirikan benteng di sana. Setelah mempunyai kedudukan di Maluku, Portugis mengincar Sumatra yang kaya akan lada.

Kehadiran Portugis di Sumatra mendapat tentangan, terutama dari Kerajaan Aceh. Sementara itu, di Jawa, Portugis hanya dapat berdagang di Pasuruan dan Blambangan.

Di daerah lainnya Portugis tidak dapat berdagang, sebab sebagian besar Jawa dikuasai oleh Kerajaan Demak. Di daerah Indonesia lainnya Portugis hanya dapat menetap di Timor, sementara kedudukannya di Ternate mulai goyah.

Monopoli perdagangan dan penyebaran agama Nasrani yang dilakukan Portugis di Maluku ditentang keras rakyat Ternate. Portugis memaksakan kekuasaan di Ternate, Tidore, dan Jailolo yang akhirnya menimbulkan perlawanan rakyat.

Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Portugis
Gambar: Kekuasaan Portugis di Maluku

Dampak imperialisme portugis

Beberapa dampak dari imperialisme yang dilakukan oleh Portugis di Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Dalam bidang politik, dengan dikuasainya Malaka menghancurkan organisasi perdagangan Asia, Macau di Cina, dan Ambon.

b. Terjadinya penyebaran agama Kristen yang dipimpin oleh Xaverius di Ambon, Ternate, dan Morotai.

c. Banyaknya nama orang di daerah Maluku yang menggunakan nama Portugis. Selain itu, ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang menyerap unsur bahasa Portugis seperti meriam, minggu, nona, signor, sinyor, dan dalam kesenian, musik keroncong merupakan perpaduan dengan budaya
Portugis.